Sempat Mati Suri, Winamp Akan Rilis Kembali dengan Fitur Baru

Aplikasi pemutar media, Winamp, mungkin tidak asing bagi generasi 90an. Winamp yang pertama kali dirilis pada tahun 1997 menjadi software media player terpopuler bagi pengguna PC Windows. Karenanya tak heran jika Winamp sangat melegenda hingga pernah memiliki 80 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

 

Induk perusahaan Winamp, yakni Nullsoft Inc, didirikan pada 1 Juni 1997. Winamp pertama kali dirilis pada tahun 1998 sebagai aplikasi berbayar dan dijual seharga 10 US Dollar. Hingga Juli 1998, Winamp telah diunduh lebih dari 3 juta kali dan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Nullsoft.

 

Winamp menjadi pemutar musik terpopuler kala itu karena tampilannya yang ramah bagi pengguna atau user friendly. Selain itu, aplikasi ini menyediakan berbagai macam skin untuk modifikasi tampilan sesuai dengan keinginan penggunanya.

 

Namun popularitas Winamp menurun mulai tahun 2000an. Hal ini terjadi lantaran kurangnya pembaruan dari pengembang sehingga Winamp kalah bersaing dengan aplikasi streaming musik, seperti JOOX dan Spotify. Hingga akhirnya Winamp resmi dimatikan pada tahun 2013. 

 

Pada 2018, pembaruan pertama Winamp dalam beberapa tahun secara resmi diterbitkan oleh Radionomy, yaitu perusahaan yang membeli Winamp pada tahun 2014 silam. Pembaruan tersebut termasuk menambahkan compatibility untuk Windows 10 dan Windows 8.1. Namun, pada Oktober 2018, versi v5.8 yang belum selesai bocor, dan Radionomy memutuskan untuk membuatnya tersedia untuk umum.

 

Setelah bertahun-tahun mati suri, pada Februari 2021 lalu, versi terbaru Winamp dirilis oleh komunitas pengguna Winamp. Komunitas tersebut didirikan oleh mantan programmer Winamp, Darren Owen.

 

Winamp pun telah menyatakan bahwa aplikasi pemutar musik tersebut akan dirilis kembali dengan generasi terbaru. Salah satu buktinya adalah logo terbaru Winamp yang terlihat pada website resminya. Logo ikonic Winamp yang dulu menyerupai petir berwarna oranye kini telah ditinggalkan, berganti dengan logo Winamp generasi baru berupa dua garis vertikal menyerong yang disusun tidak sejajar.

 

Tak hanya logo, Winamp juga akan memperbarui platformnya hingga siap untuk bersaing dengan platform media player lainnya. Kabarnya Winamp nantinya juga akan menyediakan layanan podcast dan radio, di samping mendengarkan musik secara online. Winamp pun tampaknya tidak hanya akan dipasarkan bagi pengguna yang ingin menikmati konten yang ada, tetapi juga bagi artis dan pembuat konten. 

 

Hal ini diungkapkan pada laman resminya. Winamp menyatakan akan memberikan kendali penuh atas konten untuk para content creator, serta menjanjikan penghasilan yang lebih adil. Menurut laporan dari AudioValley, yaitu perusahaan induk dari Winamp dan Shoutcast, Winamp akan menjadi platform satu atap untuk penggemar audio, yang menghubungkan pencipta dan konsumen musik, podcast, stasiun radio, buku audio, dan perangkat lainnya.

 

Rencana pembaruan Winamp juga sebetulnya sudah ada sejak tahun 2018. Ketika itu, CEO Radionomy, Alexandre Sanoundjian mengatakan bahwa Winamp dengan format baru akan dirilis pada 2019. Rencananya Winamp akan diubah menjadi aplikasi pemutar musik all-in-one yang dapat dipasang pada PC maupun smartphone. 

 

Perusahaan tampaknya berniat memanfaatkan koneksi nostalgia dari pengguna Winamp di seluruh dunia. Tentunya rencana menghidupkan kembali Winamp sangat dinanti oleh banyak orang, mengingat betapa populernya aplikasi ini beberapa tahun lalu. 

 

Hingga saat ini, belum ada jadwal resmi kapan Winamp akan dirilis kembali. Belum diketahui pula format seperti apa yang akan diadopsi oleh aplikasi tersebut. Namun melalui laman resminya, Winamp sudah mengundang para pengguna untuk mengunduh aplikasi tersebut dan menjadi beta tester.