Rekomendasi IDAI Terkait Kebijakan PTM di Masa Pandemi

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) telah diberlakukan mulai awal semester ini. Menteri Kesehatan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Menteri Agama mengeluarkan kebijakan terkait penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbudristek, Menag, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Menanggapi hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan sejumlah rekomendasi untuk penyelenggaraan PTMT. Menurut keterangan Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso, rekomendasi ini dibuat atas beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah telah ditemukannya varian baru Covid-19 di Indonesia, yaitu Omicron.

Rekomendasi pertama dari IDAI yaitu 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk membuka pembelajaran tatap muka. Hal ini tentunya sangat penting untuk mengurangi resiko penularan Covid-19 di area sekolah.

Kedua, IDAI merekomendasikan agar anak yang mengikuti pembelajaran tatap muka adalah mereka yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dan tanpa komorbid. Komorbid sendiri singkatnya adalah penyakit riwayat yang dialami oleh seseorang. Sebagai informasi, orang-orang dengan komorbid termasuk golongan yang rentan terinfeksi virus Covid-19. Hal ini karena imunitas tubuh cenderung rendah atau menurun akibat dampak dari penyakit yang diderita sebelumnya. Meski demikian, tidak semua penyakit komorbid dapat meningkatkan resiko jika pasien terpapar virus Covid-19.

Ketiga, IDAI meminta agar sekolah tetap patuh pada protokol kesehatan untuk PTMT. Dimulai dari sebelum pembelajaran dilakukan, pihak sekolah harus melakukan pembersihan dengan menggunakan cairan desinfektan pada permukaan peralatan dan perlengkapan sekolah, terutama yang digunakan bersama atau bergantian. Hal ini juga perlu dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Sedangkan selama proses pembelajaran berlangsung, harus dipastikan seluruh warga satuan pendidikan menerapkan protokol kesehatan di seluruh lingkungan sekolah, serta tak lupa untuk melakukan pengukuran suhu tubuh dan mengamati gejala umum Covid-19 seperti batuk, demam, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual atau muntah, diare, hilangnya kemampuan indera penciuman atau indera perasa.

Keempat, sekolah juga wajib memastikan kecukupan cairan desinfektan, sabun cuci tangan, air bersih, serta hand sanitizer di seluruh area sekolah. Penting juga untuk tetap menjaga jarak, tidak makan bersamaan, memastikan sirkulasi udara terjaga, serta mengaktifkan sistem penapisan aktif setiap hari bagi siswa, guru, petugas sekolah, dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.

IDAI juga merekomendasikan PTM dapat dilakukan 100 persen untuk kategori anak 12-18 tahun, dengan catatan tidak ada peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, serta tidak ada transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.

Namun jika masih ditemukan kasus Covid-19 dengan positivity rate di bawah 8 persen, atau adanya transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan secara hybrid, yaitu 50 persen luring dan 50 persen tatap muka. Di mana semua siswa, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi lengkap Covid-19 100 persen.

Sementara untuk anak usia 6-11 tahun, IDAI merekomendasikan PTM dengan metode hybrid dengan syarat tidak ada peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Kemudian juga tidak ada transmisi lokal Omicron di daerah yang akan menyelenggarakan PTM secara hybrid. Selain itu diperlukan adanya fasilitas outdoor seperti halaman sekolah, taman, pusat olahraga, dan ruang publik terpadu ramah anak.

Sedangkan untuk anak di bawah usia 6 tahun, IDAI belum merekomendasikan penyelenggaraan PTM sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru. 

Tips Jaga Tubuh Tetap Sehat di Musim Hujan

Musim hujan telah tiba. Memasuki perubahan cuaca, seringkali tubuh rawan terserang berbagai penyakit. Hal ini terjadi karena perubahan suhu yang ekstrem, yang semula panas menjadi dingin. Untuk itu tubuh seolah dipaksa untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Kondisi ini memicu perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Beberapa penyakit yang mudah menyerang saat musim hujan di antaranya flu, diare, cacingan, jamur kulit, dan hidung tersumbat. Agar tidak terserang penyakit-penyakit tersebut, berikut adalah beberapa tips menjaga kesehatan yang dapat Anda ikuti.

 

  1. Selalu membawa payung atau jas hujan

Jika Anda akan bepergian keluar rumah semisal untuk bekerja, ada baiknya Anda membawa payung atau jas hujan di tas Anda untuk berjaga-jaga. Walaupun cuaca semula terlihat cerah, ada kalanya cuaca berubah sewaktu-waktu tanpa disangka-sangka. Air hujan yang baru turun cukup berbahaya karena mengandung partikel polusi dari udara yang dapat menyebabkan pusing kepala. Dengan menyiapkan payung atau jas hujan, Anda dapat melindungi diri dari tetesan air hujan yang mungkin saja datang sewaktu-waktu.

  1. Menjaga kebersihan
    Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan antara lain :
  • Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas
  • Mandi dan mengganti pakaian setelah keluar rumah
  • Membersihkan ruangan di rumah dan lingkungan sekitar rumah secara rutin agar bebas dari sampah dan genangan air yang dapat menjadi tempat tumbuhnya jentik-jentik nyamuk yang berbahaya

Dengan selalu menjaga kebersihan, Anda dapat meminimalisir resiko terpapar kuman dan virus di sekitar Anda supaya Anda dan keluarga tetap sehat.

  1. Cukup beristirahat
    Waktu tidur adalah waktu di mana sel-sel tubuh beregenerasi untuk memulihkan kondisi fisik yang lelah setelah beraktivitas sepanjang hari. Jika Anda mengalami kurang tidur dalam jangka waktu yang lama, resiko kesehatan yang dapat muncul di antaranya tubuh menjadi tidak fit, kurangnya konsentrasi, emosi yang tidak stabil, nafsu makan yang berlebihan, serta dapat memicu komplikasi penyakit serius. Oleh karena itu, tubuh Anda memerlukan waktu tidur paling tidak 8 jam di malam hari untuk mempertahankan kesehatan. Tidur malam yang cukup dapat membantu Anda bangun di pagi hari dalam kondisi yang prima.
  2. Mengonsumsi makanan sehat
    Kebiasaan atau pola makan juga turut mempengaruhi kondisi fisik dalam menghadapi perubahan cuaca. Oleh karena itu, Anda perlu mengonsumsi makanan dengan asupan gizi yang seimbang setiap hari. Perbanyak juga porsi konsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan karena makanan tersebut mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat yang akan membantu pencernaan serta menjaga kekebalan tubuh. Di samping itu, pastikan Anda mengonsumsi air putih minimal 2 liter per hari.
  3. Berolahraga secara teratur
    Sepadat apapun aktivitas Anda, luangkanlah waktu untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Olahraga ringan yang dapat Anda lakukan di mana saja misalnya stretching, berjalan kaki, atau lompat di tempat. Berolahraga secara rutin bukan hanya untuk mencegah Anda dari terserang penyakit, tapi juga merupakan kebiasaan baik yang menjadi bekal agar tubuh Anda tetap sehat walaupun sudah tidak muda lagi. Olahraga juga membantu tubuh Anda untuk berkeringat sehingga menjaganya tetap hangat walaupun dalam cuaca dingin saat musim hujan.
  4. Berjemur di pagi hari
    Sinar matahari pagi mengandung vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang, gigi, serta daya tahan tubuh Anda. Dengan tidur yang cukup di malam hari, Anda dapat bangun pagi dan memiliki cukup waktu untuk berjemur. Anda juga dapat berjemur sambil melakukan olahraga ringan di halaman rumah. 

5 Manfaat Mengonsumsi Cokelat Hitam untuk Kesehatan Tubuh

Cokelat merupakan salah satu makanan yang paling banyak disukai oleh semua lapisan masyarakat. Dari anak kecil hingga orang tua, banyak yang menyukai cokelat sebagai minuman atau cemilan.

Umumnya orang menyukai cokelat karena rasanya yang enak. Apalagi cokelat batang yang dijual di pasaran, umumnya mengandung banyak gula sehingga banyak disukai anak-anak. Mengonsumsi cokelat sering dianggap dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Banyak yang menyangka bahwa cokelat itu banyak mengandung lemak. 

Padahal umumnya minuman cokelat atau cokelat batangan banyak mengandung gula, dan sebenarnya gula inilah yang menyebabkan tubuh kelebihan kalori, dan akhirnya dapat menyebabkan kegemukan.

Ternyata mengonsumsi cokelat juga banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Salah satu jenis cokelat yang banyak memberikan manfaat bagi tubuh adalah cokelat hitam atau dark chocolate.

Dark chocolate ternyata memiliki kandungan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, serat, kalsium, zat besi, kalium, dan fosfor. Selain itu cokelat hitam juga mengandung zat antioksidan dan antiradang serta berbagai vitamin. Inilah 5 manfaat cokelat hitam bagi kesehatan tubuh:

Menstabilkan tekanan darah

Cokelat hitam mengandung zat antioksidan flavanol. Flavanol ini banyak terkandung di dalam biji cokelat. Senyawa flavanol ini dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih rileks. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah menjadi lebih baik, sehingga tekanan darah menjadi turun atau lebih stabil.

Meskipun demikian, cokelat hitam belum terbukti efektif untuk menurunkan tekanan darah pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.

Mengurangi resiko penyakit jantung

Gangguan jantung dapat diakibatkan oleh tersumbatnya aliran darah pada pembuluh darah oleh timbunan lemak jahat atau low density lipid, yang biasa disebut juga LDL. Cokelat hitam ternyata mengandung senyawa antioksidan yang dapat mengurangi timbunan LDL pada pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan resiko penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah.

Merawat kecantikan kulit

Bagi para wanita tentu tak asing dengan produk perawatan kecantikan yang memakai cokelat hitam sebagai bahan aktifnya. Dari mulai krimbat dengan krim yang mengandung serbuk cokelat, lulur cokelat, hingga body lotion yang mengandung cokelat.

Selain karena berbau harum dan menenangkan, ternyata cokelat memiliki kandungan bioaktif yang dapat meningkatkan kelembaban kulit dan rambut. 

Selain untuk diaplikasikan pada kulit tubuh, mengonsumsi cokelat juga dapat memiliki efek yang sama untuk mempercantik kulit.

Menstimulasi otak

Saat tubuh lesu atau mengantuk, banyak yang mengonsumsi kopi agar tubuh menjadi segar kembali. Efek kopi yang membuat tubuh dan otak kembali segar ini disebabkan oleh kandungan kafein.

Ternyata tak hanya kopi, cokelat juga memiliki kandungan kafein yang memiliki manfaat yang sama untuk menstimulasi otak, sehingga dapat mencegah rasa kantuk dan menyegarkan badan.

Cokelat hitam mengandung kafein dan teobromin yang dapat menstimulasi atau memaksimalkan kerja otak. Bagi yang ingin lebih segar saat belajar atau bekerja, mengonsumsi secangkir cokelat hangat akan membantu untuk fokus dan semangat.

Mengendalikan nafsu makan

Cokelat dapat menaikkan berat badan memang hanya mitos. Faktanya, mengonsumsi cokelat justru dapat mengendalikan nafsu makan kita, sehingga berat badan menjadi lebih terkontrol.

Mengonsumsi cokelat dapat memicu pengeluaran hormon yang akan memberikan sinyal ke otak bahwa tubuh sudah merasa kenyang. Karena itu mengonsumsi cokelat dapat bermanfaat juga untu membantu diet.

Cokelat hitam memang kaya akan manfaat. Namun, seringnya kita mengonsumsi cokelat bersama dengan gula yang cukup banyak. Hal ini juga perlu diperhatikan, karena tentu mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi juga akan menyebabkan efek yang kurang baik untuk tubuh.

Inilah Pentingnya Mendapatkan Vaksin Covid 19 Kedua

Sejarah telah membuktikan bahwa cara ampuh untuk mengakhiri dan mengendalikan pandemi adalah dengan vaksinasi. Misalnya beberapa penyakit yang telah menjadi pandemi di zaman terdahulu dan sangat mematikan, seperti cacar dan TBC. Pada masanya, kedua penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan, serta telah menjadi pandemi yang memakan banyak nyawa. Namun kini setelah vaksin untuk kedua penyakit tersebut sangat mudah untuk didapat dan menjadi vaksin wajib bagi anak-anak, kedua penyakit tersebut tidak lagi menjadi momok, melainkan dapat dikendalikan.

Hal ini juga lah yang menjadi harapan untuk pandemi Covid 19 yang melanda dunia. Setelah vaksin ditemukan, diharapkan ini akan menjadi solusi untuk berakhirnya pandemi. Meskipun saat ini distribusi vaksin Covid 19 di Indonesia belum benar-benar merata, diharapkan dalam waktu dekat nanti semua warga dapat terlindungi dengan vaksinasi Covid 19.

Namun sayangnya, masih ada sebagian masyarakat yang enggan untuk melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan. Baik itu karena ketakutan yang tidak memiliki dasar yang kuat hingga kurangnya informasi mengenai alur vaksinasi Covid 19. 

Vaksinasi Covid 19 terbagi dalam 2 dosis. Efektivitas vaksin dalam melindungi tubuh dari Covid 19 akan semakin optimal setelah pemberian dosis kedua. Jadi, perlindungan yang didapat dari vaksinasi Covid 19 pertama kali belum optimal. Agar perlindungan terhadap Covid 19 lebih efektif, penting untuk melakukan vaksinasi kedua.

Interval vaksin pertama dan kedua

Umumnya saat vaksinasi pertama, Anda akan diberitahu kapan akan dijadwalkan vaksin kedua. Interval atau selang waktu antara vaksin pertama dan kedua tergantung dari jenis vaksin yang digunakan sebagai berikut:

  • AstraZeneca 8 – 12 minggu.
  • Sinovac 2 – 3 minggu.
  • Moderna 3 – 6 minggu.
  • Pfizer 4 – 6 minggu.
  • Sinopharm 3 – 6 minggu.

Bagaimana jika terlambat vaksin kedua?

Meskipun telah dijadwalkan, tetap ada kemungkinan untuk tidak melakukan vaksin kedua tepat waktu. Misalnya jika kita lupa jadwal vaksinasinya. Atau saat kebetulan stok vaksin pada fasilitas yang ditunjuk kebetulan kosong dan menunggu kiriman stok selanjutnya. Ada juga yang terpapar Covid 19 beberapa saat setelah vaksinasi pertama, dan masih berada dalam isolasi mandiri saat jadwal vaksinasi kedua.

Apapun itu, selalu ada kemungkinan seseorang tidak mendapatkan dosis vaksinasi kedua sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Lalu jika sudah terlambat, apakah vaksin kedua ini masih tetap harus dilakukan? Apakah hasilnya akan efektif?

Ternyata berbagai penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Covid 19 tidak menurun, meskipun dosis kedua diberikan terlambat.

Sebuah penelitian pada vaksin Sinovac menunjukkan bahwa efektivitas vaksin ini tidak terganggu meskipun pemberian dosis kedua terlambat, dengan catatan keterlambatan ini tidak lebih dari 6 bulan.

Jadi, meskipun Anda telah melewatkan jadwal vaksin kedua yang telah ditetapkan, segeralah menjadwalkan ulang, karena dosis kedua ini penting untuk diberikan untuk meningkatkan efektivitas vaksinasi Covid 19.

 

Thailand Akan Jadi Negara Asia Pertama Yang Melegalkan Ganja Untuk Medis

Thailand Akan Jadi Negara Asia Pertama Yang Melegalkan Ganja Untuk Medis

Meskipun banyak dilarang diberbagai negara, ganja nyatanya memiliki kasiat lain setelah diteliti. Dengan berbagai manfaat yang bisa dimanfaatkan dari ganja, sudah ada beberapa negara yang melegalkan ganja untuk keperluan medis. Negara-negara yang sudah melegalkan ganja untuk medis seperti Kanada, Australia, Israel, dan beberapa negara bagian di Amerika.

Melihat beberapa negara yang sudah memanfaatkan ganja untuk kesehatan, Thailand tengah mempersiapkan langkah untuk melegalkan ganja untuk dunia medis. Jika Thailand berhasil merealisasikan rencanan legalitas ganja untuk medis di negara tersebut, Thailand akan menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan ganja untuk kebutuhan medis.

Jet Sirathraanon, ketua komite kesehatan Thailand mengatakan jika Thailand memiliki kualitas ganja terbaik di dunia.

Rencana ini sebenarnya bukan hal baru di negara tersebut. Abad ke-17, Thailand sudah memanfaatkan ganja sebagai obat herbal tradisional dan bidang kedokteran – namun, tahun 1979, pemerintah Thailand memutuskan bahwa ganja bukan lagi sebagai tanaman legal dan memasukkan ganja sebagai jenis narkotika.

Masih tahap pembahasan

Jet Sirathraanon mengatakan, pihaknya dan pihak berwenang akan mempercepat pembahasan mengenai legalitas ganja untuk medis ini. Rencananya, pembahasan mengenai legalitas ganja untuk medis ini akan dilaksanakan sebelum Desember.

Jet juga mengatakan bahwa legalitas medis ini bisa secapatnya dilaksanakan atau sebelum Desember sekaligus ingin memberi kado tahun baru kepada warga Thailand.

Upaya penghapusan larangan ganja untuk medis ini sebenarnya sudah dilakukan sejak bebera waktu lalu, hanya saja hal tersebut belum terealisasi hingga kini. Jika usulan tentang legalitas ganja untuk medis ini ditolak, maka Thailand harus menunggu sampai pemerintahan baru sebelum diserahkan kembali ke parlemen berikutnya.

Di Indonesia sendiri, ganja masih merupakan tanaman yang dilarang karena termasuk dalam golongan narkotika. Penggunaan ganja sebagai medis sendiri pernah dilakukan oleh Fidelis Arie Sudawarto yang harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran menggunakan bahan ganja untuk mengobati istrinya Yeni Riawati yang menderita penyakit langka.

Untuk alasan apapun, saat ini ganja memang dilarang di Indonesia termasuk untuk kebutuhan medis. Banyak pihak yang megnatakan bahwa sebenarnya ganja tidak memiliki efek besar dalam dunia medis sehingga legalitas ganja masih dipertanyakan.