Semarang merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini terkenal dengan beberapa julukan. Di antaranya adalah Kota Lumpia, Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat), dan The Port of Java.
Semarang memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, salah satunya adalah wisata sejarah yakni museum. Museum sejarah pada umumnya memiliki koleksi benda-benda bersejarah peninggalan masa lampau. Museum juga berfungsi untuk memicu kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat.
Berikut adalah daftar 6 museum bersejarah di Semarang yang menarik untuk dikunjungi.
- Museum MURI
Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI didirikan pada tanggal 27 Januari 1990 di kawasan perindustrian Jamu Jago, Srondol, Semarang Selatan atas prakarsa Jaya Suprana. Pendirian MURI diresmikan oleh dua Menteri yakni Menko Kesra Soepardjo Roestam dan Menko Polkam Soedomo.
Museum Rekor-Dunia Indonesia dapat dikunjungi oleh umum secara gratis setiap hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 09.00 sampai pukul 14.00. Sementara untuk kunjungan rombongan seperti siswa sekolah atau lembaga dianjurkan untuk membuat reservasi selambat-lambatnya dua minggu sebelum kunjungan ke kantor MURI. - Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah terletak di komplek Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, tepatnya di lantai 2 dan 3 Menara Al Husna. Museum ini mencatat perkembangan serta menyimpan barang-barang peninggalan sejarah selama penyebaran agama Islam di Jawa Tengah. Berbagai koleksi yang disimpan di museum ini antara lain artefak-artefak seperti Iluminasi Al Qur’an, Wayang golek Menak dan Wayang Sadat, Gamelan, Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang, dan lain-lain. Museum ini dapat dikunjungi pada jam layanan yaitu Selasa sampai Minggu pukul 08.00 sampai 15.00. - Museum Jamu Nyonya Meneer
Museum Jamu Nyonya Meneer didirikan pada 18 Januari 1984 sebagai museum jamu pertama di Indonesia. Berlokasi di Jalan Kaligawe Km 4 Semarang, museum ini terbuka untuk umum dan didirikan dengan tujuan sebagai media untuk melestarikan warisan budaya nasional yakni jamu yang berkhasiat.
Bangunan museum ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menyajikan produktivitas jamu, dan bagian kedua menyajikan barang koleksi pribadi Nyonya Meneer sendiri. - Museum Jawa Tengah Ronggowarsito
Nama museum ini diambil dari nama pujangga Ronggowarsito yang terkenal dengan karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan. Museum Ronggowarsito memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan, dan wawasan negara yang seluruhnya berjumlah 59.802 buah.
Museum ini buka setiap hari dengan jam layanan mulai pukul 08.00 sampai 16.00 dan berlokasi di Jl Abdurrahman Saleh No 1 Kalibanteng Kulon, Semarang. - Museum Mandala Bhakti
Museum Mandala Bhakti terletak di Jl Soegijapranata No 1, atau tepat berhadapan dengan monumen Tugu Muda. Museum ini merupakan museum perjuangan TNI dan digunakan untuk menyimpan koleksi data, dokumentasi, serta persenjataan TNI mulai dari yang tradisional sampai modern.
Bangunan museum ini dirancang oleh arsitek Belanda, I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen dan diperkirakan dibangun sekitar tahun 1930. Museum ini dibuka untuk umum dari Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 serta pada hari Sabtu pukul 08.00-18.00. - Museum Kereta Api Ambarawa
Museum ini berada di sekitar 20 km dari Ungaran tepatnya di Jl Setasiun No 1 Ambarawa, Kabupaten Semarang. Museum ini pada awalnya merupakan stasiun kereta api yang digunakan untuk mengangkut pasukan dengan jalur Magelang-Semarang-Yogyakarta. Stasiun ini ditutup pada tahun 1970, kemudian dialihfungsikan menjadi Museum Kereta Api pada tahun 1976 oleh Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam.
Meski demikian, di museum ini terdapat dua layanan kereta api wisata, yakni kereta Ambarawa-Bedono pp dan Ambarawa-Tuntang pp. Perjalanannya dilakukan secara reguler pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00, 12.00, dan 14.00.