Prabowo Ditentang Pendukungnya Terkait Palestina-Israel

Prabowo Ditentang Pendukungnya Terkait Palestina-Israel

Beberapa hari terakhir, pemberitaan tentang Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memang seakan tidak ada hentinya. Pertama, Prabowo kembali menyinggung banyak masyarakat karena dianggap melecehkan profesi Ojek Online. Hal ini terkait dengan pidato yang disampaikan dan kekecewaannya terkait banyaknya lulusan SMA yang memilih berprofesi sebagai Ojol.

Tidak kalah kontroversial, kali ini Prabowo Subianto bahkan mengeluarkan statemen yang membuat pendukungnya berbeda pendapat. Prabowo Subianto menanggapi tentang rencana Australia yang ingin memindahkan kantor kedutaannya yang saat ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem.

Rencana yang banyak ditolak khususnya negara Islam ini justru hal berbeda disampaikan oleh Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, Austrlia memiliki kedaulatan Austrlia untuk memindahkan kantor kedutannya. Hal ini pula yang membuat pendukung Prabowo seperti kelompok Front Pembela Islam(FPI) dan GNPF Ulama mengeluarkan pernyataan yang tidak selaras dengan Capres yang digadang hasil Ijtima Ulama yang digagas oleh FPI dan GNPF Ulama.

Berbeda pendapat Prabowo dan pendukungnya

Tidak seperti biasa, Prabowo yang biasanya didukung oleh FPI dan GNPF kali ini bersikap berbeda dalam menyikapi Australia dengan rencananya pemindahan kedutaan yang berada di Tel Aviv ke Yerusalem.

Seperti yang diketahui, konflik Israel-Palestina hingga kini masih saja terus berlangsung. Belum lama ini, Amerika Serikat memutuskan untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem serta mengakui bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota dari Israel yang mengundang banyak kecaman internasional.

Setelah pemindahan kedutaan AS tersebut, beberapa negara mengikuti jejak negeri Paman Sam untuk memindahkan kantor kedutaan besar yang semula di Tel Aviv ke Yerusalem.

Tanggapan Prabowo terhadap sikap Australia yang ingin memindahkan kedutaanya ke Yerusalem adalah hak Austrlia bisa saja membuat pendukung setianya mulai meragukan komitmen Prabowo untuk penyelesaian konflik Israel-Palsetina yang merupakan salah satu perjuangan bagi Indonesia karena sesuai dengan pembukaan UUD 1945 tentang penjajahan diatas dunia yang harus dihapuskan.

Prabowo sendiri belum melakuakn klarifikasi terkait permasalahan statemen rencana pemindahaan kedutaan Australia ini. Selain itu, Prabowo juga terancam di demo oleh persatuan Ojol yang merasa bahwa statemen Prabowo juga dianggap menyinggung profesi Ojol.

Mayoritas Negara PBB Dukung Palestina

Mayoritas Negara PBB Dukung Palestina

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan pada hari Jumat bahwa Indonesia menyambut baik adopsi sebuah resolusi baru mengenai status Yerusalem, di mana ia menolak keputusan sepihak Amerika Serikat untuk mengakui kota suci tersebut sebagai ibukota Israel pada tanggal 9 Desember.

Mengomentari mayoritas yang jelas dari negara-negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa yang memilih adopsi resolusi tersebut, yang disponsori oleh Indonesia, dalam sebuah sesi khusus darurat Majelis Umum PBB yang diadakan di New York, AS, pada hari Kamis waktu setempat, Arrmanatha mengatakan ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia dan rakyat “berdiri bersama dengan mayoritas dunia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina”.

“Indonesia berharap agar semua anggota PBB menghormati hasilnya dan mengindahkan tuntutan moral dan politik dunia dalam menuntut perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina,” kata Arrmanatha dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Resolusi tersebut diadopsi dengan dukungan 128 negara, terlepas dari ancaman sebelumnya dari Duta Besar AS Nikki Haley bahwa “AS akan mengambil nama” selama pemungutan suara. Washington bergabung dengan Israel dan tujuh negara kecil dalam menolak resolusi tersebut.

35 negara lain berpantang dalam pemungutan suara, termasuk Filipina dan Australia, sementara 21 lainnya tidak hadir atau tidak memberikan suara.

Resolusi ini menegaskan bahwa keputusan AS tidak memiliki efek hukum dan harus dibatalkan. Ini juga menyerukan kepada semua negara untuk “menahan diri dari pembentukan misi diplomatik” di Yerusalem, sesuai dengan resolusi masa lalu.

Ada pun dengan resolusi PBB ini diharapkan dapat mendinginkan konflik yang terjadi antara Israel-Palestina. Amerika Serikat sendiri banyak mendapatkan protes dari berbagai negara dibelahan dunia atas klaim sepihak yang mengatakan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota dari negara Israel.

Di Indonesia sendiri, demonstrasi dan protes atas klaim yang dilakukan oleh Trump tersebut telah terjadi beberapa hari lalu. Indonesia sendiri memiliki kedekatan dengan Palestina karena pada saat Indonesia mendeklrasikan kemerdeaannya, Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia.