Menteri Luar Negeri Md Shahidul Haque mengatakan pada hari Senin bahwa pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke tempat-tempat baru setelah memastikan bahwa daerah itu layak huni.
Pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke tempat-tempat yang layak, katanya.
Sekretaris luar negeri itu sedang membahas program sebagai tamu utama pada hari pertama konferensi internasional dua hari tentang “Krisis Pengungsi Rohingya: Menuju Solusi Berkelanjutan”.
Bangladesh adalah negara yang positif dan negara yang sangat transparan, katanya, menambahkan, “Kami akan mengatur helikopter untuk pergi dan mengunjungi tempat-tempat di mana mereka [Rohingya] akan direlokasi”.
Konferensi tentang krisis pengungsi Rohingya dimulai di Nawab Ali Chowdhury Senat Bhaban dari Universitas Dhaka sekitar jam 10 pagi.
Pusat studi Genosida DU, Universitas Brac dan Bantuan Aksi bersama-sama menyelenggarakan konferensi.
Sekitar satu lakh pengungsi Rohingya akan dipindahkan ke Bhasan Char di Hatiya upazila dari Noakhali karena pekerjaan membangun tempat penampungan dan perumahan sedang berlangsung.
Relokasi dapat dimulai sebelum musim hujan mendatang tergantung pada penyelesaian pekerjaan konstruksi, kata pejabat dari kantor komisaris divisi baru-baru ini.
Banyak pengungsi Rohingya ke Bangladesh
Hampir 700.000 orang Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh sejak serangan militer dimulai sebagai tanggapan atas serangan pemberontak pada 25 Agustus tahun lalu. Lebih dari 300.000 orang lain, yang menyeberang dari Myanmar pada tahun-tahun sebelumnya, juga tinggal di Bangladesh.
Bangladesh sendiri secara terbuka menerima pengungsi Rohingya dan akan menempatkan para pengungsi ke tempat yang jauh lebih layak dibandingkan dengan saat ini. Perhatian internasional memang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan Rohingya yang terusir dari Myanmar akibat dari tindakan Budha garis keras di negara tersebut.
Hingga saat ini, banyak pengungsi Rohingya yang tersebar dibeberapa negara mengalami nasib yang kurang baik. Ada negara yang secara terbuka menerima pengungsi Rohingnya, namun tidak sedikit pula negara yang tertutup menerima pengungsi Rohingya dengan berbagai alasan.