Sejarah telah membuktikan bahwa cara ampuh untuk mengakhiri dan mengendalikan pandemi adalah dengan vaksinasi. Misalnya beberapa penyakit yang telah menjadi pandemi di zaman terdahulu dan sangat mematikan, seperti cacar dan TBC. Pada masanya, kedua penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan, serta telah menjadi pandemi yang memakan banyak nyawa. Namun kini setelah vaksin untuk kedua penyakit tersebut sangat mudah untuk didapat dan menjadi vaksin wajib bagi anak-anak, kedua penyakit tersebut tidak lagi menjadi momok, melainkan dapat dikendalikan.
Hal ini juga lah yang menjadi harapan untuk pandemi Covid 19 yang melanda dunia. Setelah vaksin ditemukan, diharapkan ini akan menjadi solusi untuk berakhirnya pandemi. Meskipun saat ini distribusi vaksin Covid 19 di Indonesia belum benar-benar merata, diharapkan dalam waktu dekat nanti semua warga dapat terlindungi dengan vaksinasi Covid 19.
Namun sayangnya, masih ada sebagian masyarakat yang enggan untuk melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan. Baik itu karena ketakutan yang tidak memiliki dasar yang kuat hingga kurangnya informasi mengenai alur vaksinasi Covid 19.
Vaksinasi Covid 19 terbagi dalam 2 dosis. Efektivitas vaksin dalam melindungi tubuh dari Covid 19 akan semakin optimal setelah pemberian dosis kedua. Jadi, perlindungan yang didapat dari vaksinasi Covid 19 pertama kali belum optimal. Agar perlindungan terhadap Covid 19 lebih efektif, penting untuk melakukan vaksinasi kedua.
Interval vaksin pertama dan kedua
Umumnya saat vaksinasi pertama, Anda akan diberitahu kapan akan dijadwalkan vaksin kedua. Interval atau selang waktu antara vaksin pertama dan kedua tergantung dari jenis vaksin yang digunakan sebagai berikut:
- AstraZeneca 8 – 12 minggu.
- Sinovac 2 – 3 minggu.
- Moderna 3 – 6 minggu.
- Pfizer 4 – 6 minggu.
- Sinopharm 3 – 6 minggu.
Bagaimana jika terlambat vaksin kedua?
Meskipun telah dijadwalkan, tetap ada kemungkinan untuk tidak melakukan vaksin kedua tepat waktu. Misalnya jika kita lupa jadwal vaksinasinya. Atau saat kebetulan stok vaksin pada fasilitas yang ditunjuk kebetulan kosong dan menunggu kiriman stok selanjutnya. Ada juga yang terpapar Covid 19 beberapa saat setelah vaksinasi pertama, dan masih berada dalam isolasi mandiri saat jadwal vaksinasi kedua.
Apapun itu, selalu ada kemungkinan seseorang tidak mendapatkan dosis vaksinasi kedua sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Lalu jika sudah terlambat, apakah vaksin kedua ini masih tetap harus dilakukan? Apakah hasilnya akan efektif?
Ternyata berbagai penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Covid 19 tidak menurun, meskipun dosis kedua diberikan terlambat.
Sebuah penelitian pada vaksin Sinovac menunjukkan bahwa efektivitas vaksin ini tidak terganggu meskipun pemberian dosis kedua terlambat, dengan catatan keterlambatan ini tidak lebih dari 6 bulan.
Jadi, meskipun Anda telah melewatkan jadwal vaksin kedua yang telah ditetapkan, segeralah menjadwalkan ulang, karena dosis kedua ini penting untuk diberikan untuk meningkatkan efektivitas vaksinasi Covid 19.