Korea Utara kembali membuat pernyataan menyerang khususnya kepada Amerika Serikat. Negara yang dikuasai oleh Kim Jong-un ini terus melakukan serangkaian uji coba dalam proyek nuklirnya yang terus mendapat banyak kecaman dari negara lain. Baru-baru ini, Korut membuah heboh lantaran melakukan uji coba yang menyebabkan gempa bumi yang terasa hingga Jepang.
Uji coba bom H atau hidrogen yang dilakukan oleh Korut membuat Jepang panik, dan hal ini pun mendapat respon keras dari Amerika Serikat. Negeri Paman Sam mengecam keras hal yang dilakukan oleh Korut, Donuld Trump sendiri terus mendesak China dan Korea Selatan untuk menekan dan memberikan sanksi ekonomi terhadap negara Korut ini.
Han Tae-Song yang merupakan Duta Besar Korea Utara mengatakan bahwa negaranya masih akan terus mengirimkan ‘hadiah’ khususnya pada Amerika Serikat. Tentu saja rencana dan wacana ini mendapat kecaman keras dari negara lain yang khawatir Perang Dunia 3 akan pecah.
Minggu(3/9) lalu, Korut mengklaim bahwa negaranya telah berhasil melakukan uji coba nuklir. Dengan berhasilnya Korut dalam mengembangkan bom nuklir, ini semakin membuat negara yang ada disekitar Korut khawatir akan terkena dampak. Sebelumnya warga Jepang pada bagian Hokkaido mendapat alarm tanda lewatnya nuklir. Nuklir yang melewati Hokkaido ini sendiri tak lain dan tak bukan merupakan salah satu uji coba dari nuklir milik Korut yang akan ditembakkan ke Amerika Serikat.
Badan Intelijen Korea Selatan sendiri mengatakan bahwa dalam waktu dekat Korut akan mengadakan peluncuran rudal ICBM menuju perairan Pasifik Utara.
Ada pun Han Tae-Song mengatakan, kebijakan untuk terus mengembangkan nuklir oleh negaranya merupakan strategi dalam bertahan dari intervensi Amerika Serikat. Lebih lanjut Han Tae-Song mengatakan bahwa tekanan serta intervensi yanga dilakukan negara lain khususnya Amerika Serikat tidak akan membuat negaranya gentar.
Membawa isu nuklir ke perundingan internasional pun menurut Han Tae-Song takkan pernah terjadi di era Kim Jong-un. Tentu saja memang sejak lama negara komunis ini menolak untuk merundingkan nuklir yang sudah sejak beberapa tahun terus dikembangkan.