Menjelang Pemilihan Presiden(Pilpres) 2019 mendatang, tampaknya baik pendukung Paslon 1 maupun Paslon 2 sudah mulai memanas. Tidak bisa dibayangkan nantinya menjelang pemilihan bagaimana ‘berisik’-nya media sosial karena perdebatan dari masing-masing pendukung.
Tentu saja kritikan serta serangan dalam politik merupakan hal biasa, tetapi menjadi tidak biasa jika diantaranya mengeluarkan statemen yang melampau batas seperti penghinaan dan merendahkan.
Hal ini yang baru-baru terjadi saat Habib Bahar dalam video-nya yang viral menyebut bahwa Jokowi mungkin banci dan menuduh bahwa Jokowi melakukan penghianatan terhadap masyarakat dan negara. Komentar Habib Bahar ini pun berujun pelaporan dari sejumlah orang yang mengatasnamakan ‘Jokowi Mania’.
Laporan ini dilakukan oleh Jokowi Mania ke Metro Jaya. Ketua Jokowi Mania Rahmat mengatakan bahwa video yang viral tentang Habib Bahar yang mengatakan bahwa Jokowi mungkin banci adalah tindakan penghinaan terhadap simbol negara dan harus ditindak.
Dalam laporan tersebut, Rahmat juga mengatakan membawa berbagai bukti tentang video tersebut. Mulai dari video hingga link video Youtube telah dilaporkan oleh Jokowi Mania terkait ceramah Habib Bahar tersebut.
Kontroversi Habib Bahar
Habib Bahar memang kerap sekali memberikan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan kontroversi di masyarakat. Sebagai salah satu petinggi dari Ormas Front Pembela Islam(FPI), Habib Bahar memang dikenal sangat vokal memberikan kritikan terhadap pemerintahan Jokowi.
Selain kritikan, tak jarang Habib Bahar menantang bahkan memaki berbagai institusi pemerintahan sehingga membuat dirinya beberapa kali dilaporkan dan diperiksa terkait pernyataannya diberbagai forum.
Meskipun masih berusia sangat muda, Habib Bahar merupakan salah satu tokoh FPI yang sangat disegani dan menjadi salah satu tokoh FPI yang bersuara lantang terkait dengan pemerintahan saat ini. Kritikan pun lebih sering dilakukan khususnya lantaran menganggap pemerintahan Jokowi melakukan kriminalisasi terhadap Habib Rizieq yang merupakan pimpinan tertinggi dari FPI.
Belum ada tanggapan langsung dari Jokowi terkait kasus ini, tetapi Kuasa hukum pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra menyarakan tak semua kasus sejenis ini perlu diselesaikan secara hukum. Ia menyarankan Jokowi tak perlu langsung mengambil langkah huku, ia menyarankan untuk mengambil persuasif ketimbang mengambil tindakan hukum.