Juru bicara Go-Jek, Michael Reza Say mengatakan aplikasi tumpangan buatan sendiri akan memperluas bisnisnya ke Singapura tahun ini, setelah pindah ke Vietnam dan Thailand.
“Kami akan [memperluas ke Singapura] tahun ini, tetapi kami belum dapat memberikan rincian tentang hal itu,” katanya pada hari Jumat sebagaimana dikutip oleh Tempo.
Menurut situs webnya, perusahaan yang naik pesawat Indonesia juga akan membuka cabang di Filipina. Negara-negara ini adalah bagian dari gelombang kedua rencana ekspansi regionalnya ke negara-negara di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Go-Jek mengumumkan pada Juni bahwa mereka telah memulai gelombang ekspansi pertamanya dengan membuka cabang di Vietnam dan Thailand.
Perusahaan akan memulai fase pengujian beta dari versi Vietnam dari aplikasi yang disebut GO-VIET bulan ini, yang akan melibatkan pengemudi dan konsumen, sebelum secara resmi meluncurkannya segera setelah itu.
Sementara itu, Go-Jek berkonsultasi dengan pemangku kepentingan Thailand – yang meliputi pemerintah, pengemudi dan konsumen – sebelum meluncurkan versi Thai Go-Jek yang disebut GET setelah peluncuran di Vietnam.
Perusahaan akan menyajikan layanan angkutan dan logistik di Vietnam dan Thailand sebelum mulai membuka layanan pengiriman makanan dan pembayaran elektronik.
Ekspansi akan memanfaatkan warga lokal
Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya bahwa ekspansi ke Vietnam dan Thailand akan melibatkan bakat lokal untuk menciptakan bisnis yang akan memahami kebutuhan pelanggannya serta memastikan bahwa bisnis itu berkelanjutan.
Go-Jek telah menyisihkan dana sebesar US $ 500 juta yang diperoleh dari Astra International, Warburg Pincus, KKR, Meituan-Dianping, Tencent, Google, dan Temasek, antara lain setelah putaran terakhir penggalangan dana tahun lalu.
Ada pun Go-Jek memang berhasil mendapatkan kesuksesan di Indonesia karena menjadi aplikasi Indonesia yang menyediakan layanan Ojek. Setelah keberhasilan dengan Ojek, Go-Jek akhirnya menambahkan berbagai fitur hingga menjadi seperti saat ini. Saat ini Go-Jek masih menjadi jasa transportasi online nomor 1 di Indonesia dibanding pesaingnya Grab. Ada pun sebelumnya terdapat Uber yang akhirnya kalah dalam persaingan dalam bisnis tersebut.