Meskipun banyak dilarang diberbagai negara, ganja nyatanya memiliki kasiat lain setelah diteliti. Dengan berbagai manfaat yang bisa dimanfaatkan dari ganja, sudah ada beberapa negara yang melegalkan ganja untuk keperluan medis. Negara-negara yang sudah melegalkan ganja untuk medis seperti Kanada, Australia, Israel, dan beberapa negara bagian di Amerika.
Melihat beberapa negara yang sudah memanfaatkan ganja untuk kesehatan, Thailand tengah mempersiapkan langkah untuk melegalkan ganja untuk dunia medis. Jika Thailand berhasil merealisasikan rencanan legalitas ganja untuk medis di negara tersebut, Thailand akan menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan ganja untuk kebutuhan medis.
Jet Sirathraanon, ketua komite kesehatan Thailand mengatakan jika Thailand memiliki kualitas ganja terbaik di dunia.
Rencana ini sebenarnya bukan hal baru di negara tersebut. Abad ke-17, Thailand sudah memanfaatkan ganja sebagai obat herbal tradisional dan bidang kedokteran – namun, tahun 1979, pemerintah Thailand memutuskan bahwa ganja bukan lagi sebagai tanaman legal dan memasukkan ganja sebagai jenis narkotika.
Masih tahap pembahasan
Jet Sirathraanon mengatakan, pihaknya dan pihak berwenang akan mempercepat pembahasan mengenai legalitas ganja untuk medis ini. Rencananya, pembahasan mengenai legalitas ganja untuk medis ini akan dilaksanakan sebelum Desember.
Jet juga mengatakan bahwa legalitas medis ini bisa secapatnya dilaksanakan atau sebelum Desember sekaligus ingin memberi kado tahun baru kepada warga Thailand.
Upaya penghapusan larangan ganja untuk medis ini sebenarnya sudah dilakukan sejak bebera waktu lalu, hanya saja hal tersebut belum terealisasi hingga kini. Jika usulan tentang legalitas ganja untuk medis ini ditolak, maka Thailand harus menunggu sampai pemerintahan baru sebelum diserahkan kembali ke parlemen berikutnya.
Di Indonesia sendiri, ganja masih merupakan tanaman yang dilarang karena termasuk dalam golongan narkotika. Penggunaan ganja sebagai medis sendiri pernah dilakukan oleh Fidelis Arie Sudawarto yang harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran menggunakan bahan ganja untuk mengobati istrinya Yeni Riawati yang menderita penyakit langka.
Untuk alasan apapun, saat ini ganja memang dilarang di Indonesia termasuk untuk kebutuhan medis. Banyak pihak yang megnatakan bahwa sebenarnya ganja tidak memiliki efek besar dalam dunia medis sehingga legalitas ganja masih dipertanyakan.