Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah atau DPD DKI Jakarta, Muhammad Taufik telah mengingatkan Gubernur Anion Baswedan untuk memiliki bukti kuat sebelum menolak izin usaha Alexis Hotel.
Anies secara khusus memasukkan hotel Alexis sebagai agenda dalam kampanye. Hotel Alexis yang berada di Jakarta Utara dan dioperasikan oleh PT. Grand Ancol Hotel, selama kampanye gubernur DKI Jakarta lalu menjadi salah satu hal yang dijanjikan oleh Anies.
Dia menyatakan pada hari Senin bahwa dia telah memutuskan untuk tidak memperpanjang izin hotel karena dia yakin hotel tersebut beroperasi sebagai rumah pelacuran. Permintaan hotel untuk memperpanjang sertifikasi bisnis pariwisata (TDUP) telah ditolak oleh pemerintah DKI Jakarta.
“Saya pikir ini adalah langkah berani yang harus [Anies] ambil [untuk memenuhi janjinya]. Namun, PTSP [Pelayanan Terpadu Satu Pintu] harus memiliki bukti kuat untuk membuktikan klaim Anies, “kata Taufik seperti dikutip kompas.com, Senin, menambahkan bahwa pendekatan serupa harus dilakukan dengan pendirian yang dituduh melakukan prostitusi.
Taufik menegaskan pentingnya memperoleh bukti untuk memastikan bahwa keputusan tersebut tidak akan menimbulkan masalah di masa depan, seperti ditantang secara hukum di pengadilan.
“Jika hotel memang telah melanggar persyaratan tertentu yang tidak mengizinkannya memperpanjang izinnya, keputusan administratif tidak akan menjadi masalah,” katanya.
Anies mengklaim bahwa ia memiliki cukup bukti dari laporan media, serta keluhan dari warga untuk mendukung tuduhan tersebut.
Penutupan hotel Alexis sendiri menjadi salah satu janji kampanye yang sering diucapkan oleh Anies ketika masa kampanye lalu. Hotel Alexis diduga kuat menjadi salah satu tempat prostitusi dengan menggunakan label hotel atau tempat penginapan. Isu tentang hotel ini sebagai tempat protitusi memang sudah menjadi gosip dari beberapa tahun terakhir, namun memang pada masa pemerintahan DKI Jakarta sebelumnya mengaku tidak memiliki bukti kuat dan membuktikan tentang isu miring yang ada di hotel Alexis.
Anies membuat gebrakan baru dengan berani menutup hotel Alexis seperti janji kampanye-nya. Ini memang mengejutkan karena secara tiba-tiba Gubernur DKI Jakarta membuat keputusan ini ditengah isu tentang berlanjutnya reklamasi.