Menteri BUMN Rini Soemarno telah mengundang investor dari sejumlah negara untuk berinvestasi di berbagai proyek infrastruktur pada pertemuan investor di Zurich, Swiss, Kamis.
Di antara proyek yang ditawarkan kepada investor meliputi bandara, pelabuhan laut, jalan, telekomunikasi dan listrik.
“Kami memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki konektivitas dengan mengembangkan transportasi udara, laut dan darat,” kata Rini pada acara tersebut, yang dihadiri oleh investor dari Swiss, Qatar, China, Azerbaijan, Malaysia dan Norwegia.
Rini menjelaskan kepada investor bahwa program pemerintah mencakup pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt, 2.650 kilometer jalan baru, 1.800 km jalan tol serta jaringan serat optik.
“Pada akhir 2014, Indonesia memiliki total 780 km jalan tol. Kami sedang mengembangkan 1.800 km jalan tol baru, yang diperkirakan akan selesai pada 2019, “tambahnya.
Dia juga mengungkapkan program pada proyek infrastruktur digital, terutama perpanjangan jaringan serat optik dari 112.494 km pada tahun 2014 menjadi 158.850 km pada tahun 2018.
Rini menjelaskan bahwa berdasarkan rencana pemerintah, Indonesia membutuhkan dana sebesar US $ 500 miliar untuk mengembangkan proyek infrastruktur dari 2015 sampai 2019.
Proyek yang ditawarkannya kepada investor termasuk di kawasan timur Indonesia, yang menurutnya kurang mendapat perhatian di masa lalu. Memang sudah beberapa puluh tahun semenjak kemerdekaan Indonesia, wilayah Indonesia timur jarang terjamah termasuk dalam hal infrastruktur.
Pemerintahan Jokowi memang menargetkan berbagai proyek infrastruktur yang banyak dipusatkan pada wilayah timur Indonesia. Pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia timur diharapkan mampu untuk mendobrak ekonomi diberbagai wilayah Indonesia timur tersebut.
“Ekspansi kami terlihat ambisius, tapi juga realistis,” kata Menkeu, menambahkan bahwa kelas menengah Indonesia berkembang pesat, yang didukung oleh kondisi makroekonomi yang kuat dan situasi politik yang stabil.
Selama kunjungannya ke Swiss, Rini didampingi puluhan CEO BUMN.