Badan Narkotika Jawa Tengah menggerebek sebuah rumah pada hari Minggu yang diduga digunakan sebagai pabrik untuk memproduksi pil parasetamol caffeine carisoprodol (PCC) di Cinderejo Lor, Surakarta, Jawa Tengah. Selama penggerebekan tersebut, petugas agensi tersebut menangkap lima orang yang diduga menjadi pegawai pabrik tersebut.
Perwira BNNP mengatakan rumah tersebut telah digunakan sebagai pabrik pil PCC dalam dua bulan terakhir. Wildan, pemilik dugaan bisnis pembuatan pil PCC, kabarnya menyewa rumah tersebut dan menggunakannya sebagai pabrik. Dia tidak berada di lokasi saat penggerebekan tersebut terjadi.
Lima orang yang ditahan adalah Jajah Isworo, 22; Susilo, 44; Heri Dwimanto, 32; Maranto, 28; dan Sumardi, 44. Mereka diduga telah membantu produksi pil PCC.
Penggerebekan tersebut terjadi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, menarik perhatian warga setempat. Puluhan petugas BNNP memasuki rumah tersebut dan memasang pita polisi. Petugas keamanan dengan senjata laras panjang juga termasuk rumah tersebut, beserta personil unit narkotika Polda Surakarta.
Kapolda Jawa Tengah Insp. Jenderal Condro Kirono, Kapolda Surakarta Adj. Sr. Comr. Ribut Hari Wibowo dan Surakarta Mayor FX Hadi “Rudy” Rudyatmo memeriksa lokasi tersebut.
“Ya, ini pabrik PCC. Kami tidak tahu berapa pil yang diproduksi setiap hari,” kata Condro. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa razia tersebut merupakan tindak lanjut dari serangan lain di pabrik PCC di Semarang. BNNP menangani kasus ini.
“Saya tidak tahu apakah itu pil PCC atau tidak, tapi ada banyak pil dan juga mesin di lokasi,” kata Rudy.
Peredaran PCC diketahui akhir-akhir ini memang meningkat. Salah satu jenis narkoba ini memang tengah “naik daun” karena memang sedang banyak tersebar diseluruh dunia. Pil ini dikatakan memiliki efek yang cukup keras jika dibandingkan dengan pil-pil narkoba lainnya.